REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekertaris DPD Partai Golkar Jawa Barat, Pulihono mengaku kecewa dengan konflik yang ada di tataran elit Golkar. Ia menilai, perselisihan yang terjadi di tubuh Golkar merugikan banyak pihak, termasuk Golkar itu sendiri.
"Kita enggak perlu bela sana sini, yang penting harusnya DPP bisa saling meredam ego dan mementingkan kepentingan partai," ujar Pulihono saat dihubungi Republika, Rabu (11/3).
Pulihono menilai, kisruh Golkar tidak ada akhirnya, padahal kader di daerah membutuhkan kepastian dari pimpinan partai. Pulihono menilai, Golkar akan banyak menghadapi agenda besar seperti Pilkada dan Pilpres. Jika Golkar masih dalam konflik kepentingan seperti sekarang maka Golkar bisa saja tidak mendapatkan kesempatan di Pilkada nanti. "Rugilah kita semua ini jika elit partai tidak bisa menyelesaikan secara elegan," tambah Pulihono.
Pulihono mengatakan, selama ini kader di daerah mencoba tetap menjaga kesolidan sehingga perselisihan yang terjadi di pusat tidak terjadi di tataran daerah. Pulihono bahkan berharap agar para elit memahami kondisi partai, dan segera bersiap menghadapi agenda politik yang lain.
Politisi Golkar ini juga mengatakan, persiapan pilkada di daerah memang agak sedikit tersendat dengan adanya kisruh seperti ini. Apalagi mempertahankan basis suara di daerah bukanlah hal yang mudah bagi Pulihono, di tengah masyarakat yang semakin kritis. Masyarakat tentu mampu menilai perselisihan yang terjadi di elit Golkar bisa melunturkan kepercayaan masyarakat terhadap Golkar itu sendiri.
"Hingga saat ini stabilitas kader masih aman, meski semua kader memang merasa kecewa dengan adanya perselisihan, kita cuma bisa menunggu kepastian dari elit," ujar Pulihono.