Kamis 12 Mar 2015 14:24 WIB

Zulkifli: PAN Tetap Akur dan Rukun

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ilham
 Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah), diapit Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais (kanan) dan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Soetrisno Bachir (kiri).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah), diapit Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais (kanan) dan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Soetrisno Bachir (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca Kongres Nasional IV Partai Amanat Nasional (PAN) di Bali, PAN dibayangi pengunduran diri kader terbaiknya. Setelah Dradjad Wibowo menyatakan mundur, kali ini ketua fraksi PAN di DPR, Tjatur Sapto Edy juga resmi menyatakan mundur sebagai ketua fraksi.

Ketua umum PAN, Zulkifli Hasan mengaku sudah bertemu dan berbicara dengan Dradjad Wibowo soal pengunduran dirinya. Dari hasil pertemuan itu, Zulkifli menjamin PAN tetap akur. "Insya Allah PAN itu akur (dan) rukun," tegas Zulkifli di Jakarta, Kamis (12/3).

Zulkifli sebenarnya membantah adanya pengunduran kader dari PAN. Soal pengunduran diri Tjatur Sapto Edy, kata Zulkifli, hal itu dikarenakan dia sudah menempati posisi itu selama 6 tahun.

Zulkifli mengatakan, Tjatur Sapto merasa ingin dirotasi. Namun, PAN masih membutuhkan pikiran dan tenaga Tjatur Sapto, meskipun surat pengunduran diri Tjatur sudah diterima Zulkifli.

"Saya sampaikan nanti saja, tugas tetap sebagai ketua fraksi," kata Zulkifli

Ketua MPR RI itu menambahkan, PAN sudah melalui proses demokrasi dengan baik saat kongres. Kongres sudah selesai dan memilih Zulkifli Hasan sebagai ketua umum PAN periode 2015-2020.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement