REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA—Meskipun masih sering disambangi bajir atau pepohonan tumbang, Pemkot Surabaya berkukuh tidak akan membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beralasan, fungsi penanggulangan bencana sejauh ini masih bisa ditangani unit Linmas.
Akibat sikapnya yang enggan membentuk BPBD, Risma mengakui ditegur Menteri dalam Negeri dan Gubernur Jawa Timur. “Aku sudah kirim surat ke Mendagri, aku jelaskan. Kan sayang kalau orang digaji tapi nganggur,” kata dia.
Selain menjelaskan kepada Mendagri, menurut Risma, dia juga sudah menjelaskan kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo. “Kalau BPBD, tupoksinya cuma penanggulangan bencana, tapi kalau digabung Linmas, bisa lain-lain,” kata dia.
Meski tidak memiliki BPBD, yang terpenting menurut Risma adalah melayani masyarakat. “Makanya Linmas itu dilatih rutin. Kalau ada musibah, mereka bergerak cepat. Jadi penanggulangan bencana aku gabung Linmas, mulai dari ngatur lalin, botulin motor mogok, dan lain-lain,” kata dia.
Tim Linmas yang multi fungsi, kata Risma, telah disebar hingga tingkat kecamatan. Tim tersebut, kata diaga siaga 24 jam. “Kalau ada apa-apa, bisa langsung telepon mereka,” ujar Risma.