REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa anggota Tim Sembilan menggelar pertemuan tertutup dengan pimpinan KPK. Anggota Tim Sembilan Jimly Asshiddiqie mengatakan, pertemuan tersebut telah menghasilkan langkah yang menggembirakan terkait penyelesaian konflik KPK dengan Polri.
Menurutnya, penyelesaian tersebut penting untuk kepentingan bangsa yang lebih besar. Rakyat Indonesia tidak boleh terus menerus membuang energi dan terjebak dalam kasus-kasus tertentu. Banyak hal lain yang lebih besar dan harus diselesaikan oleh Bangsa Indonesia.
“Kita sebagai bangsa tidak boleh terjebak dalam kasus Budi Gunawan (BG), terjebak nama BW (Bambang Widjojanto), AS (Abraham Samad), BG, tapi yang harus diselesaikan masalah bangsa negara supaya negara bangsa tidak tersendera kasus orang per orang,” katanya di gedung KPK, Jumat (13/3) malam.
Kendati demikian, mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu menyadari bahwa langkah-langkah yang akan diambil dalam menyelesaikan permasalahan ini tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Dia mengimbau agar semua pihak percaya dan menyerahkan semua ini ke pimpinan KPK, Kepolisian dan Kejaksaan Agung.
“Pokoknya kita serahkan ke pimpinan KPK. Plt (pimpinan KPK) kan sudah mengambil langkah-langkah, mereka sudah resmi dan dialog dengan pimpinan Polri dan Kejaksaan. Dalam waktu dekat Pak Ruki dkk akan melakukan pertemuan dengan Presiden (Jokowi),” ujarnya.