Ahad 15 Mar 2015 03:00 WIB

Sering Terjadi Kecelakaan, Jalanan Kawasan Puncak Harus Diinvestigasi

 Panorama kebun teh di kasawan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Panorama kebun teh di kasawan Puncak Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK – Seringnya kecelakaan di daerah Puncak, Bogor harus ditindaklanjuti dengan langkah antisipasi pencegahan.

“Untuk wilayah yang rawan terjadi kecelakaan seharusnya ditandai dengan kawasan black spot. Kemudian dilakukan investigasi bersama dinas terkait dengan kepolisian mengenai penyebab seringnya kecelakaan di wilayah itu,” terang pakar transportasi dan peneliti dari Center for Sustainable Infrastructure Development Universitas Indonesia (CSID UI) Boy Berawi, Sabtu (14/3).

Kemudian, ujarnya, dikeluarkan rekomendasi, apakah kecelakaan itu karena kontur jalan yang bergelombang, atau karena layout jalan yang sempit. Atau karena kurangnya rambu peringatan. 

Langkah yang harus dilakukan adalah melakukan perbaikan sesuai dengan akar permasalahan. Jika hal itu dilakukan maka kecelakaan di ruas Jalan Puncak bisa dikurangi.

"Pemda setempat harus menggandeng ahli lalu lintas dan konstruksi jalan untuk melakukan investigasi dan mengetahui akar masalah penyebab kecelakaan," ungkapnya.

Dikatakan Boy, tanpa adanya investigasi maka solusi yang dilakukan bisa jadi tidak tepat sasaran. "Tanpa invesigasi, solusi belum bisa dengan pendugaan. Karena dari situ (investigasi) akan diketahui penyebabnya apakah karena jalan terlalu menukik, sempit atau karena faktor lain," kata Boy. 

Kuat dugaan, kecelakaan maut yang terjadi di Puncak disebabkan oleh truk. Tapi, kata dia, penyebab utamanya bisa jadi karena jalan yang bergelombang.

"Untuk itu memang perlu adanya investigasi sehingga solusinya bisa tepat. Karena tanpa investigasi maka solusi pun tidak kena dengan source problem sehingga kecelakaan terus berulang," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan terjadi kecelakaan yang menyebabkan dua orang tewas dan tujuh terluka di Puncak, Bogor pada Rabu (11/3) malam. Kecelakaan beruntun terjadi dan melibatkan 10 kendaraan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement