REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 16 warga negara Indonesia (WNI) ditahan otoritas Turki saat mereka hendak melintasi perbatasan Turki-Suriah. Otoritas Turki sudah menyatakan, para WNI itu hendak bergabung dengan kelompok militan ISIS di Suriah melalui jalur Turki.
Pengungkapan motif ke-16 WNI bersedia bergabung ke ISIS, masih dalam pemeriksaan. Kabag Penerangan Umum Polri Kombes Rikwanto menuturkan, terkait itu, ada berbagai macam dugaan. Sebagiannya, dalam pandangan Rikwanto, mendekati kebenaran. Yakni, bahwa mereka memang dipengaruhi oleh pihak tertentu agar mau berangkat perang ke Suriah.
"Yang pertama, menjalankan syariat Islam utuh. Kemudian, berjihad. Yang terakhir, mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang cukup," ucap Kombes Rikwanto, Senin (16/3) di Mabes Polri, Jakarta.
Rikwanto melanjutkan, ISIS sendiri memang menjanjikan sekira Rp 20 juta untuk setiap pekerjaan yang dilakukan simpatisannya di Suriah. Akan tetapi, Rikwanto mensinyalir, propaganda pihak tertentu lebih dominan dibandingkan kalkulasi pemasukan senilai Rp 20 juta.