Selasa 17 Mar 2015 11:04 WIB

Bali Kembangkan Kedelai di Lahan 2.000 Hektare

Kacang kedelai.
Foto: Republika/Prayogi
Kacang kedelai.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali akan mengembangkan tanaman kedelai di lahan seluas 2.000 hektare pada 2015 sebagai upaya memantapkan ketahanan produksi kedelai.

"Pengembangan tanaman kedelai itu mendapat dukungan dana dari Kementeriaan Pertanian," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, Selasa (17/3).

Ia mengatakan, Bali mendapat proyek gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP PTT) kedelai seluas 2.000 hektare dalam tahun 2015 sebagai upaya meningkatkan produksi jenis tanaman palawija tersebut.

Dinas Pertanaian Tanaman Pangan Provinsi Bali mendapat kucuran dana dari Kementerian Pertanian tahun 2015 sebesar Rp58 miliar untuk menyukseskan tiga kegiatan meliputi gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP PTT), optimalisasi lahan dan rehabilitasi jaringan irigasi di tingkat tersier.

"Pengembangan kedelai merupakan bagian dari memanfaatkan dana kucuran dari pemerintah pusat," ujar Bagus Wisnuardhana.

Dana untuk pengembangan kedelai tersebut diarahkan untuk membantu petani dalam pengdaan benih, pupuk, pengolahan bahan dan yang pembinaan. Adanya program GP PTT kedelai diharapkan mampu meningkatkan produksi kedelai secara keseluruhan maupun produksi persatuan hektare, harap Wisnuardhana.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panasunan Siregar dalam kesempatan terpisah menjelaskan, Bali mampu menghasilkan kedelai sebanyak 8.187 ton biji kering selama 2014, meningkat 10,14 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 7.334 ton.

Kenaikan produksi kedelai itu terjadi pada subround II (Mei-Agustus) 2014 sebesar 43,47 persen atau 1.805 ton. Hasil angka sementara (Asem) itu menunjukkan kondisi yang sebaliknya terjadi pada subround I (Januari-April) yakni mengalami penurunan 54,85 persen atau 413 ton. Sementara pada subround III (September-Desember) juga turun sebesar 638 ton atau 25,24 persen).

Hal itu akibat luas panen kedelai turun 248 hektare (4,42 persen), namun produktivitas meningkat sebesar 2,02 kuintal per hektare, terutama di Kabupaten Jembrana, daerah ujung barat Pulau Bali berkat adanya program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT). seluas 1.000 hektare.

Adanya SLPTT mampu mendorong meningkatkan produksi kedelai secara keseluruhan di Pulau Dewata, meskipun selama dua subround mengalami penurunan.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement