Selasa 17 Mar 2015 12:20 WIB

Demokrat Ingin SBY Dongkrak Suara Sekitar 20,9 Persen

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ilham
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Antara
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar kader partai Demokrat masih menginginkan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) kembali maju dalam bursa ketum di kongres nanti. Wakil Ketua Umum Demokrat, Agus Hermanto mengatakan, SBY masih dibutuhkan oleh Demokrat untuk menaikkan kembali perolehan suara di pemilu. 

Menurut Agus, kondisi Demokrat saat ini seperti pada tahun 2013 lalu, saat hasil survei mengatakan perolehan suara Demokrat turun drastis di angka 6 persen. Saat itu, untuk kembali menaikkan perolehan, mayoritas kader kembali mengusung SBY jadi Ketum. Hasilnya langsung terlihat, perolehan suara Demokrat terdongkrak naik meskipun tidak melebihi perolehan suara pemilu sebelumnya.

Di kongres tahun ini, sebagian besar kader masih membutuhkan peran SBY untuk mengembalikan perolehan suara Demokrat di pemilu 2019. Untuk itu, SBY masih diinginkan untuk menjadi Ketum hingga 2019 nanti. "Karena kami sepakat perolehan suara minimal 20,9 persen di tahun 2019," kata Agus Hermanto di kompleks parlemen, Selasa (17/3).

Agus menambahkan, tugas menaikkan suara Demokrat di pemilu 2019 nanti sangat berat. Bukan tugas yang mudah. "Sebab, kita ingin perolehan suara tumbuh hingga 2 kali lipat," imbuh dia.

Saat ini, Demokrat tinggal menunggu kesediaan SBY untuk kembali dicalonkan sebagai ketua umum. Wakil ketua DPR RI itu yakin SBY bersedia dicalonkan kembal. Sebab, SBY dianggap sebagai negarawan yang mumpuni karena sukses membawa perbaikan pada negara selama 2 kali masa jabatan sebagai Presiden Indonesia. 

"Sekarang ini yang butuh partainya beliau, kami yakin SBY punya rasa yang sama dengan kader," tegas Agus Hermanto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement