REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Kota Cimahi mempunyai taman-taman terbuka yang terbatas karena terdesak oleh kawasan perekonomian.
"Lokasinya terbatas sekali, kita hanya punya beberapa taman, tapi itu pun bukan aset milik Pemkot, melainkan milik TNI," ujar Kepala Bidang Pertamanan, Pemakaman, Penerangan Jalan Umum, dan Dekorasi Kota Pemkot Cimahi Ade Ruhiyat, Selasa (17/3).
Ade menjelaskan, beberapa taman yang menjadi milik Pemkot Cimahi, yaitu Alun-alun, Taman Bundaran Leuwigajah, dan taman-taman kecil yang berada di pinggir jalan. Sedangkan, Taman Kartini dan Taman Urip Sumoharjo adalah milik TNI.
Kendati begitu, ia sudah melakukan koordinasi dengan pihak TNI untuk pemanfaatan dan penataan taman yang dimiliki TNI. Memorandum of Understanding (MoU), tambah dia, pun sudah dibuat pada tahun lalu. MoU ini hanya untuk penataan Taman Kartini.
Hal itu diperkuat dengan peraturan daerah Nomor 13 Tahun 2014 yang menjelaskan bahwa Pemkot bisa melakukan pengelolaan taman yang sifatnya privat, namun sebatas hanya memfungsikannya demi kepentingan masyarakat.
"Dari TNI-nya welcome, cukup baik. Justru bersyukur karena tamannya ditata, jadi asri, untuk masyarakat. Dan itu menjadi bagian dari RTH perkotaan," tutur dia.
Di Kota Cimahi, terdapat 75 titik taman. Tapi, ukuran taman tersebut terbilang kecil, dan memang bukan taman yang sebagaimana dipahami.
"Titik-titik itu bukan taman yang memang khusus taman, taman ini kecil-kecil sebetulnya. Bukan taman dalam arti untuk taman bermain," ujar dia.