REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Serangan gas beracun dilepaskan pasukan pemerintah dan menewaskan enam orang di barat laut.
Hal itu dikatakan sebuah kelompok pemantau perang sipil Suriah. Petugas medis juga sempat memposting banyaknya anak-anak yang menderita sesak napas.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) yang melacak konflik tersebut mengatakan, korban yang tewas mencapai enam orang. Diantaranya merupakan satu keluarga dengan seorang pria, istri dan tiga anaknya.
Dilansir Reuters, Selasa (17/3) sumber tersebut mengatakan bila korban meninggal tersebut akibat menghirup gas yang dilepaskan dari bom barel dan diduga bahan kimia yang digunakan adalah klorin. Puluhan orang juga terluka dalam serangan tersebut.
Pemerintah Suriah sebelumnya telah membantah tuduhan bila pihaknya menggunakan senjata kimia dalam perang empat tahun terakhir ini. Sebuah sumber militer Suriah mengatakan bila pihaknya tidak memiliki informasi tentang serangan yang dituduhkan di desa Sarmin, Provinsi Idiib itu.