REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Dalam upaya pelaksanaan kegiatan kesiap-siagaan dan penanganan krisis terhadap ancaman tindak pidana terorisma di Indonesia, Badan Nasioan Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama satuan TNI dan Polri melakukan latihan bersama di Mako Yonif 700/Raider.
Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan satuan TNI-Polri di wilayah Makassar untuk disiapkan dan disiagakan guna penanggulangan terorisme.
"Latihan kali ini melibatkan satuan Yonif 700/Raider, Brimobda Sulselba, Yon Paskhas TNI AU dan Yon Marhlan VI TNI AL," ujar Bachtiar, Rabu (18/3).
Dalam skenario latihan ini, memperlihatkan bahwa wilayah Sulsel yang selama ini dalam keadaan aman dan kondusif mengalami perubahan setelah adanya aksi teror dari kelompok teroris Poso.
Menghadapi kondisi ini, maka Kodim dan Polres setempat memantau situasi yang terjadi melalui Dansatkowil terdepan seperti Danramil, Babinsa, Kapolsek dan Babin Kambtibmas yang kemudian melaporkan hasil perkembangan tersebut kepada Komando Atas.
Dari laporan ini, Polda Sulselbar bekerja sama dengan Kodam VII/Wirabuana langsung melakukan operasi penanggulangan terorisme guna penegakan hukum. "Saya harap latihan ini bisa berjalan maksimal untuk mengantisipasi berbagai hal yang mungkin terjadi," lanjutnya.