Kamis 19 Mar 2015 13:30 WIB

Permintaan Daging Ayam di Denpasar Melonjak

Harga ayam.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga ayam.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Permintaan jenis daging ayam broiler di pasar tradisional Denpasar, Bali mengalami lonjakan permintaan hingga 25 persen mejelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1937.

"Walaupun harga daging ayam potong saat ini ada kenaikan Rp 3.000 per kilogram, namun masyarakat tetap membelinya," ujar Gustu, salah satu pedangang di Pasar tradisional Badung, Denpaasar, Kamis (19/3).

Ia mengatakan pada hari biasa mampu menjual 50 kilogram daging ayam broiler per harinya. Namun, saat menjelang Hari Raya Nyepi mampu menjual hingga 65 kilogram per harinya.

Untuk harga ayam broiler saat sebelum Hari Raya Nyepi dijual Rp 25.000 per kilogramnya dan saat ini mencapai Rp 28.000 per kilogramnya.

Gustu mengakui H-1 menjelang nyepi justru akan lebih ramai dibandingkan dengan hari ini mengingat dua hari Sebelum Hari Raya "Pengerupukan" akan segera berlangsung sehingga masyarakat berbondong-bondong membeli daging ayam untuk persedian bekal Hari Raya Nyepi.

"Dengan banyaknya permintaan itu, saya sampai memesan daging ayam jauh-jauh hari di suplaiyer agar tidak sampai kehabisan barang," ujarnya.

Ia menuturkan penyebab kenaikan harga daging ayam tersebut, kata dia, dikarenakan permintan menjelang hari raya nyepi terus mengalami peningkatan sehingga stok barang di distributor ayam potong juga berkurang.

Kresna pedagang daging ayam di Pasar Kumbasari, Denpasar, Bali mengakui permintaan ayam kampung juga mengalami peningkatan hingga 10 persen karena menjelang perayaan Hari Raya Nyepi.

"Permintaan daging ayam kampung juga mengalami peningkatan karena cuma ada dua hari lagi konsumen dapat membeli persediaan makan menjelang Hari Raya Nyepi," ujar Kresna.

Pihaknya mengakui untuk daging ayam kampung dijual dengan harga Rp 50.000 per ekor untuk ukuran kecil dan ukuran besar (Rp 60.000).

Sebelum Hari Raya Nyepi, kata dia, mampu menjual daging ayam kapung hingga 30 ekor per hari, namun saat ini sudah menjual 35 ekor

"Saya menjual daging ayam kampung karena tekstur dagingnya lebih empuk dan tahan lama dibandingkan dengan daging ayam broiler," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement