REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Badan Nasional Penanggulanan Terorisme (BNPT) Irfan Idris mengatakan, orang-orang yang bergabung dalam ISIS adalah orang-orang yang memiliki semangat tinggi untuk berjuang. Namun sayangnya pemahaman agamanya belum sempurna.
Akibatnya, mereka tidak bisa membedakan antara ISIS dengan Islam. "Padahal ISIS itu kelompok teroris, sedangkan Islam adalah agama yang damai," katanya, Kamis, 19/3).
ISIS, ujar dia, jauh berbeda dengan Islam. Islam itu mengajarkan perdamaian dan kebaikan, bukan teror. "Islam itu agama yang damai. Bahkan Islam adalah rahmat bagi semesta alam.," kata dia.
Mereka yang berangkat ke Suriah, terang Irfan, semangatnya pergi ke Suriah untuk berjuang di medan perang. Mereka meninggalkan alam yang thagut dalam pikiran mereka. "Padahal orang-orang yang pergi ke Suriah ini tidak paham syariat Islam. Makanya semangat tinggi, pemahaman agama tak sempurna."
Dari berbagai kata jihad yang ada di Alquran, ujar dia, tak satupun menyebutkan perintah untuk bunuh diri. Makanya orang-orang yang pergi ke Suriah bergabung dengan ISIS ini orang tersesat.