REPUBLIKA.CO.ID, PALAU -- Sejumlah gua di Palau yang ditutup setelah pertempuran antara pasukan Amerika Serikat dan Jepang di Perang Dunia II tahun 1944, akhirnya kembali dibuka.
Keputusan untuk membuka gua-gua di wilayah Peleliu, Palau, ini muncul menjelang kunjungan Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko dari Jepang.
Diperkirakan sekitar 10 ribu tentara Jepang tewas dalam pertempuran di Palau, dan jasad 2.600 tentara tak pernah ditemukan.
Wartawan Palau, Bernadette Carreon mengatakan, sejumlah upaya tengah dilakukan oleh negaranya untuk menemukan ribuan jasad itu – yang diperkirakan berada di dalam sejumlah gua tertutup.
"Itulah mengapa hal itu dianggap sebagai salah satu pertempuran paling sengit karena tentara Amerika mengatakan, satu-satunya cara untuk mengalahkan Jepang adalah meledakkan mereka, membakar mereka, dan memasukkan mereka ke gua-gua itu," jelasnya.
Ia menuturkan, "Mereka berpikir bahwa sebagian besar jasad itu berada di dalam gua-gua di Peleliu."
Bernadette mengatakan, persiapan di Palau benar-benar dimaksimalkan menjelang kunjungan Kekaisaran Jepang.
"Ada helikopter yang berkeliling untuk memastikan bahwa semuanya akan berjalan lancar selama kunjungan. Palau sangat bersemangat menyambut kunjungan ini karena ini adalah pertama kalinya pasangan Kekaisaran itu akan mengunjungi Palau," ungkapnya.