Senin 23 Mar 2015 02:03 WIB

Kementerian ESDM Harus Bekerja Sinergi Soal PLTU Batubara

Rep: C15/ Red: Indira Rezkisari
 Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya yang juga ketua Dewan Energi Nasional mengatakan pihak Kementerian ESDM harus bekerjasama lintas kementerian untuk membangun PLTU Batubara mulut tambang.

Kebijakan kementerian ESDM terkait PLTU Batubara mulut tambang harus disinergikan dengan kebijakan kementerian lain. Kemneterian terkait adalah Kementerian PU, Kementerian Transmigrasi, Perdagangan dan Kementerian PDTT. Langkah ini harus dilakukan agar, pemanfaatan pembangunan PLTU bisa bermanfaat untuk lingkungan dan dampaknya untuk masyarakat sekitar.

Nantinya, PLTU Batubara mulut tambang ini menjadi pasokan energi untuk ketersediaan pasokan energi untuk mengembangkan pusat ekonomi baru dalam jangka panjang dan efisiensi biaya investasi transmisi.

"Pemerintah nanti harapannya bisa saling bersinergi untuk bisa konsisten juga mengurangi ekspor batubara untuk menjaga ketahanan energi dalam negeri," ujar Siti Nurbaya, Senin (23/3).

Siti Nurbaya mengaku mendukung sepenuhnya rencana pembangunan PLTU Batubara ini. Sebab, nantinya pasokan listrik Indonesia bisa mencapai targetnya yaitu memenuhi keperluan listrik serta swasembada listrik sebanyak 35.000 megawatt.

PLTU Batubara ini nantinya berfungsi sebagai energi alternatif murah, dan mampu menjadikan tumpuan pasokan listrik nasional. Namun, Siti tak menampik usaha ini memang tidak bisa dilakukan secara cepat. Sebab, dalam rencana pembangunannya diperlukan waktu hingga empat sampai lima tahun.

Saat ini, Indonesia memiliki setidaknya empat titik PLTU di Jawa, dan masing masing dua PLTU di pulau lain seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Wilayah Timur Indonesia. Saat ini prioritas pemerintah seperti dikatakan Siti adalah memberikan pasokan listrik murah hingga pelosok negeri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement