REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah upaya penggalangan dana bersama oleh Palang Merah Australia dan ABC berhasil mengumpulkan dana lebih dari 2 juta dolar (atau sekitar Rp 20 miliar) untuk bantuan bagi korban Badai Pam di Vanuatu.
Sejak Jumat (20/3), semua radio, TV, dan jaringan online ABC mendorong warga Australia untuk menyumbang ke Palang Merah Australia atau badan amal yang mereka pilih untuk membantu para korban yang terkena dampak Badai Pam.
CEO Palang Merah Australia, Robert Tickner, mengatakan, penggalangan dana itu berhasil mengumpulkan total 4.2 juta dolar (atau Rp 42 miliar), dengan hampir setengahnya terkumpul sejak ABC turut membantu upaya ini.
"Dana yang terkumpul dengan bantuan ABC tak hanya berupa bantuan langsung – seperti terpal dan peralatan lainnya- tetapi juga dukungan jangka panjang sehingga mereka dapat memulihkan dan membangun kembali hidup mereka, dengan rumah-rumah yang lebih kuat,” utara Robert.
Ia menerangkan, "Ini juga berarti bahwa kami bisa menyediakan air minum yang aman untuk mencegah penyakit, dan dukungan psikologis kepada keluarga yang mengalami trauma."
Palang Merah Australia adalah organisasi pertama yang memulai distribusi bantuan di beberapa daerah yang paling parah terkena dampak badai, dan memberikan bantuan cepat di 15 pulau.
Diperkirakan 166.000 orang terkena dampak Badai Pam, hingga 90% rumah di Vanuatu rusak dan 65.000 orang kehilangan tempat berlindung.
Direktur ABC, Mark Scott, mengatakan, jumlah dana yang terkumpul adalah prestasi besar mengingat penggalangan baru dilakukan Selasa (17/3) lalu.
"Saya senang melihat betapa cepat dan efektif tim pemrograman dan produksi kami bekerja sama untuk melakukan gerakan #withVanuatu pada hari Jumat (20/3)," ungkap Mark.
"Siaran dan penggalangan dana akan membuat dampak yang nyata dan praktis. Itu adalah contoh terbaik yang bisa ABC berikan," sambungnya.