Sabtu 28 Mar 2015 20:21 WIB

BKPM: Indonesia Butuh Jadi Negara Basis Produksi

Kepala BKPM Franky Sibarani
Foto: dokpri
Kepala BKPM Franky Sibarani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jepang dan Cina pada 23-28 Maret mengangkat isu yang menekankan Indonesia sebagai basis produksi.

"Indonesia membutuhkannya (menjadi basis produksi) guna menciptakan lapangan kerja dan mengatasi pengangguran," katanya, Sabtu (28/3).

Franky mengatakan kebijakan pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja adalah melalui industri bernilai tambah dan tidak mengekspor barang mentah.

"Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Jepang dan Cina menyebutkan Indonesia meminta tidak hanya dijadikan sebagai pasar tapi juga sebagai basis produksi. Presiden juga menegaskan Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah," katanya.

Isu lain yang diangkat dalam kunjungan ke dua negara tersebut, lanjut Franky, yakni terkait komitmen perlindungan nasional.

Perlindungan nasional diwujudkan dalam penggunaan komponen lokal melalui dikedepankannya BUMN sebagai pelaksana proyek pemerintah di bidang infrastruktur maupun perlindungan terhadap industri komponen nasional.

Pemerintah menawarkan investasi di bidang infrastruktur, pengembangan kawasan industri dan industri maritim. Terlebih investasi Cina di sektor infrastruktur di masa depan akan cukup dominan.

Ia menambahkan, perlindungan kepentingan nasional dalam investasi non infrastruktur diwujudkan melalui investasi untuk peningkatan ekspor, sekaligus mengurangi impor, dan peningkatan penggunaan komponen lokal di semua sektor investasi.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement