REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Petani diminta tak takut menggunakan pupuk organik yang bebas bahan kimia. Sebab, manfaat pupuk organik untuk lahan pertanian akan berproduksi baik dan berkualitas apalagi penerapannya tidak mahal.
"Siapa bilang menggunakan bahan-bahan organik seperti pupuk itu mahal harganya," kata Akademisi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Dr Iqbal Bahua, di Gorontalo Utara, Sabtu (28/3).
Sehingga pada panen raya di Kecamatan Biau Kabupaten Gorontalo Utara, ia menghimbau agar petani jangan takut menggunakan pupuk organik. Menurut dia, program swasembada pangan khususnya beras akan tercapai salah satunya dengan konsisten menggunakan pupuk organik.
Buktinya, di tiga kecamatan di kabupaten ini yang telah melakukan panen raya padi, terbukti mampu meningkatkan produksinya cukup signifikan. Rata-rata produksi padi organik mampu mencapai di atas 7-7,5 ton per hektare. Artinya jika petani di daerah ini konsisten menggunakan bahan-bahan organik baik pupuk, maupun obat-obatan maka kabupaten ini bisa menyumbang 2-3 ton per hektare untuk produksi beras nasional.
"Sehingga beras dari daerah ini bisa dikonsumsi oleh masyarakat di daerah lain," ujar Dekan Fakultas Pertanian UNG ini.
Untuk menunjang konsistensi penanaman padi organik maka pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten khususnya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), untuk membangun Desa Industri Mandiri yang akan mendirikan pabrik bioteknologi organik.
Mulai dari membeli 'kotoran dan urine' ternak untuk produksi pupuk organik hingga pemasarannya, akan dilakukan di Desa Industri Mandiri tersebut. "Sasarannya untuk memandirikan petani dan mengenalkan bahwa produk-produk organik itu murah dan ramah lingkungan namun kualitasnya tak kalah bersaing dan pastinya akan memproduksi beras dengan nilai jual tinggi di pasaran," ujar Iqbal.
Petani nantinya akan dilatih untuk memproduksi pupuk organik agar bisa memanfaatkannya langsung sehingga menekan biaya produksi.