Ahad 29 Mar 2015 10:07 WIB

Muslimah HTI Tolak Kesetaraan Gender

Rep: c26/ Red: Angga Indrawan
Muslimah HTI dalam salah satu aksinya.
Foto: Antara/Rony Muharrman/xa
Muslimah HTI dalam salah satu aksinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA PUSAT -- Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) menyuarakan aspirasi penolakan atas kesetaraan gender bagi kaum perempuan pada gelaran rutin Car Free Day di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Ahad (29/3). Penolakan ini didasarkan atas dampak yang menurutnya tidak sesuai dengan syariat Islam.

"Kesetaraan gender hanya akan menambah persoalan kaum perempuan semakin buruk sehingga tercabut fitrah sejatinya," kata Juru Bicara MHTI, Iffah Ainur Rochmah.

Menurut Iffah, MHTI melihat ide kesetaraan gender justru berakibat hilangnya kehormatan perempuan. Ide itu tidak terbukti mengangkat perempuan. Justru kehidupan perempuan menjadi semakin diinjak-injak.

Feminisme, kata Iffah juga berdampak pada kehidupan berumah tangga. Saat ini kehidupan keluarga banyak mengalami keretakan. Sebab, para perempuan menuntut persamaan derajat dengan suami. Konflik yang ditimbulkan pun mengakibatkan anak-anak menjadi korban.

Iffah bersama puluhan demonstran lainnya mengorasikan penolakan terhadap kesetaraan gender. Mereka menuntut dikembalikannya kodrat perempuan sesuai dengan syariat Islam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement