REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinnan DPR RI setuju untuk membahas soal struktur kepemimpinan fraksi Golkar di parlemen. Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan, sebelum ada keputusan pimpinan parlemen pengurus fraksi untuk partai itu, masih mengacu pada kepengurusan yang lama.
Fadli mengatakan hal itu usai bertemu dengan sejumlah anggota fraksi Golkar, dari dua kubu pascainsiden ambil alih ruang pemimpin fraksi, oleh kepengurusan Golkar Munas Ancol.
Pertemuan selama tiga jam itu disepakati, bahwa surat permohonan untuk mengubah susunan pemimpin fraksi oleh Golkar Munas Ancol, akan dibacakan dalam paripurna DPR 2 April mendatang.
"Besok, Selasa (31/3), akan ada rapat pemimpin DPR. Untuk membacakan surat-surat dari Golkar, sebelum dibacakan lagi saat paripurna mendatang, (2/4)," katanya.
Politikus Partai Gerindra itu melanjutkan, sebelum permohonan Golkar Munas Ancol terkait perubahan fraksi itu dibacakan dalam paripurna kepemimpinan fraksi masih mengacu pada kepengurusan fraksi berdasarkan persetujuan DPP Golkar versi Munas Bali.
Meski begitu, dikatakan Fadli agar Ketua Fraksi Golkar versi Munas Bali, Ade Komaruddin dan juga Sekertaris Fraksi, Bambang Soesatyo, tak melakukan penguasaan ruang pimpinan dengan sepihak.
Fadli meminta, agar kedua kubu, yakni Ade, Bambang dan Ketua Fraksi Golkar versi Munas Ancol, Agus Gumiwang dan Sekertaris Fraksi, Fayakhun Andriadi bersama-sama menjaga ruangan fraksi di lantai 12 Gedung MPR/DPR itu tetap aman dan kondusif.
"Partai Golkar akan menjaga sendiri, berjalan seperti biasa dan terbuka. Tidak ada yang mengunci ataupun dikunci. Semuanya adalah hak setiap anggota fraksi Partai Golkar," ujarnya.
Ketegangan sempat terjadi setelah belasan anggota fraksi Golkar dari kubu Munas Ancol, membongkar paksa pintu ruangan pimpinan fraksi Golkar di lantai 12 Gedung Nusantara I, MPR/DPR RI. Pengambil alihan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol, Yorrys Raweay dan Sekertaris Fraksi Golkar versi Munas Ancol, Fayakhun Andriadi.
Pengambil alihan paksa tersebut adalah upaya ketiga kalinya, setelah, sebelumnya langkah persuasif dilakukan oleh kepeng-urusan Golkar pimpinan Agung Laksono itu. Ketua Fraksi Golkar Munas Ancol, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, upaya tersebut dimaksudkan lantaran, Ade dan Bambang bukan lagi pemimpin fraksi.
Sementara itu, anggota fraksi Golkar dari Munas Ancol, Dave Laksono menambahkan, untuk sementara, dua pengurus fraksi Golkar di DPR setuju, untuk mengosongkan ruang pimpinan fraksi. Itu dimaksudkan dia, agar tidak ada klaim sepihak soal pemimpin fraksi, sampai paripurna membacakan surat permohonan perombakan pimpinan fraksi oleh kepengurusan Golk-ar yang diakui oleh pemerintah.
"Jadi, untuk sementara dua pihak setuju untuk mengosongkan ruangan pimpinan. Dan pemimpin fraksi Golkar masih status quo menunggu keputusan paripurna," kata dia.