REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kepala BNPT, Ansyaad Mbai mendukung pemblokiran sejumlah situs yang dinilai radikal oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Itu salah satu upaya yang efektif," kata Ansyaad di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/3).
Pembatasan akses terhadap situs-situs tersebut penting karena menurut dia, penyebaran paham radikal, salah satunya lewat internet.
"Penyebaran paham salah satunya lewat media sosial. Hari ini diblokir, besok muncul lagi yang baru. Ini memang nggak mudah, tapi harus dilakukan," katanya.
Sebelumnya pada Senin (30/3), Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memerintahkan pemblokiran terhadap 19 situs yang dinilai radikal atas permintaan BNPT.
Sejumlah 19 situs tersebut di antaranya arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com, panjimas.com, thoriquna.com, dakwatuna.com, kafilahmujahid.com, an-najah.net, muslimdaily.net,hidayatullah.com, salam-online.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, dakwahmedia.com, muqawamah.com, lasdipo.com, gemaislam.com, eramuslim.com dan daulahislam.com.
Kepala Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail Cawidu mengatakan pihaknya memastikan akan terus melakukan pemblokiran terhadap konten-konten negatif.
Ia juga meminta kepada masyarakat untuk melaporkan apabila da situs-situs berkonten negatif, sehingga dapat langsung ditangani.