REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pameran kerajinan tangan INACRAFT ke-17 di Jakarta Convention Center, Rabu (8/4). Dalam sambutannya, presiden mengungkapkan saat ini Indonesia baru menempati peringkat 12 sebagai negara pengekspor kerajinan tangan terbesar di dunia. Masih berada di bawah Cina, Italia dan Vietnam.
Padahal, menurutnya, produk kerajinan tangan buatan Indonesia banyak yang memiliki kualitas internasional dan tak kalah dengan buatan negara lainnya. Karenanya, Jokowi menargetkan Indonesia harus menjadi negara eksportir kerajinan tangan nomor satu.
"Dengan kerajinan kita yang beragam dari Sabang sampai Merauke, mari kita bermimpi bersama untuk menjadi yang nomor satu," ungkap presiden yang mengaku sempat mengikuti pameran di INACRAFT saat masih berprofesi sebagai pengusaha tersebut.
Agar produk Indonesia lebih berkembang, ia berpesan pada pengusaha untuk kreatif dan berinovasi. Mulai dari memperbarui desain, warna, dan pengemasan produk. Dia mencontohkan, untuk memasarkan produk ke Eropa misalnya, tak ada salahnya memakai jasa desainer dari Italia atau Perancis.
Menurut Jokowi, cara itu akan membuat produk lebih mudah diterima pasar asing.Presiden kemudian mengungkapkan pengalamannya saat mengikuti pameran di luar negeri. Saat itu, hanya sedikit pengunjung pameran yang mampir ke booth miliknya.
Dia menduga, tubuhnya yang kurus tidak meyakinkan pengunjung untuk datang. "Begitu saya bayar orang, yang datang banyak. Ya tidak apa-apa kan kita bayar, kita gaji mereka, yang penting laku," ungkap mantan pengusaha furniture tersebut.
Usai membuka INACRAFT di panggung resmi, presiden dan ibu negara menyempatkan diri mengunjungi sejumlah stand pameran. Turut mendampingi Jokowi, Ibu Wakil Presiden Mufidah Kalla, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah A.G.N Puspayoga.