REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ibunda Mario Steven Ambarita berharap bisa bertemu dengan anaknya dan setia menunggu di Bandara Sultan Syarif Kasim II Kota Pekanbaru, Kamis (8/4), setelah dirinya mendapat kabar anaknya menjalani rekonstruksi terkait aksi "penyusupan" ke bagian roda pesawat Garuda Indonesia hingga terbawa terbang ke Jakarta.
"Saya datang sedari pagi tadi bersama keluarga, tapi sampai sekarang belum juga bertemu dengan Mario. Petugas bilang Mario belum sampai ke Pekanbaru," kata Tiar Sitanggang, ibu kandung Mario.
Tiar mengatakan dirinya bersama sejumlah anggota keluarga sampai di Pekanbaru dari rumahnya di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir. Dia mengaku sudah lebih dari lima jam berada di Bandara SSK II Pekanbaru, namun belum juga bertemu dengan anaknya.
Sementara anggota keluarga yang bermukim di Pekanbaru terus berdatangan. Sesekali dalam ucapannya dia terlihat tersedu dan menangis. "Saya sabar menunggu anak saya pak. Namanya anak, saya sangat rindu dia," katanya.
Sementara itu, pengamanan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Kota Pekanbaru, Riau, diperketat sambut kedatangan Mario Steven Ambarita yang rencananya akan melakukan rekonstruksi pembobolan keamanan ketat bandara dan menyusup ke pesawat.
PT Angkasa Pura II, selaku pengelola Bandara SSK II, seakan menutupi kedatangan Mario dari puluhan jurnalis yang sudah menunggu sejak pagi untuk meliput rekonstruksi. Padahal, Mario diketahui sejak sekitar pukul 10.30 WIB sudah tiba di Pekanbaru untuk menjalani rekonstruksi.