Kamis 09 Apr 2015 21:22 WIB

Menpora Gulirkan Gerakan Pemuda Kader Revolusi Mental

Menpora Imam Nahrawi saat melepas peserta Tambora Bike 2015, Kamis (9/4)
Foto: kemepora
Menpora Imam Nahrawi saat melepas peserta Tambora Bike 2015, Kamis (9/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menggulirkan Gerakan Nasional Pemuda Kader Revolusi Mental di Gedung Serba Guna Universitas Lampung (Unila), Kamis (9/4). Melalui semangat Revolusi Mental ini, Pemuda Kader diharapkan mampu melakukan pencegahan terhadap gerakan terorisme, radikalisasi agama, peredaran narkoba, penyebaran pornografi dan HIV AIDS, serta berbagai perbuatan destruktif lain.

“Peredaran narkoba saat ini sudah sangat memprihatikan, penyebaran paham radikalisasi agama dan terorisme juga sudah harus diwaspadai. Gerakan Pemuda Kader Revolusi Mental yang dmulai dari Lampung ini diharapkan bisa menyebar ke seluruh Nusantara,” kata Menpora saat memberikan sambutan pada acara Seminar dan Deklarasi Pemuda Kader Revolusi Mental di Gedung Serba Guna Unila, Kamis (9/4).

Deklarasi Pemuda Kader Revolusi Mental dilakukan oleh perwakilan pemuda yang menggunakan berbagai pakaian adat dari berbagai wilayah Indonesia. Kegiatan ini berlangsung semarak dan diikuti oleh sekitar lima ribu mahasiswa, pelajar dan pemuda.

"Gerakan revolusi mental harus meyakinkan kita sebagai bangsa besar karena Indonesia dibangun oleh sekelompok anak muda yang bercita-cita luhur. Mari yang kita lakukan hari ini diniatkan untuk masa depan generasi mendatang," ajak Cak Imam.

Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, bupati/wali kota se-Lampung, dan Forkopimda Lampung dan Rektor Unila Sugeng P. Harianto. Setelah menggulirkan Gerakan Pemuda Kader Revolusi Mental, Menpora juga menandatangani MoU dengan Kepala BNPTdan Rektor Unila tentang pelibatan pemuda dalam setiap upaya pencegahan terorisme dan pemanfaatan potensi pemuda.

Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo menyatakan, gerakan nasional Revolusi Mental Pemuda Indonesia 2015 di Lampung sangat penting karena Lampung adalah provinsi strategis di Sumatera. "Kami paling dekat dengan Jakarta yang berkomitmen menjaga NKRI. Mohon pemuda dan olahraga di Lampung diperhatikan. Sebab, Lampung cukup rawan potensi radikalisme dan terorismenya. Lampung harus dapat jadi percontohan penanggulangannya," kata Gubernur yang baru berusia 35 tahun ini.

 

Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Yuni Poerwanti menuturkan, karena keterbatasan anggaran, Gerakan Nasional Pemuda Kader Revolusi Mental ini baru bisa dilakukan sekali untuk tahun ini. Namun demikian, ia berharap, ke depan akan bisa digulirkan di daerah-daerah lain. "Kami memilih Lampung sebagai pintu gerbang Sumatera yang anti narkoba dan anti destruksi lainnya. Revolusi Mental harus lebih digencarkan kepada pemuda karena mereka merupakan tulang punggung bangsa," tegas Yuni Poerwanti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement