REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, meminta PDIP memberikan sanksi tegas kepada anggota Komisi IV DPR dari fraksi PDIP, Adriansyah, yang tertangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bali, Kamis (9/4) malam.
''Kami harap partai memberikan satu sanksi kepada yang bersangkutan seperti halnya kita ada mekniseme juga yaitu MKD," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (10/4).
Fadli mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Namun, ia mengatakan, sebaiknya semua pihak menunggu penjelasan dari KPK mengenai kronologi dan siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Kita kan tidak pernah tahu sebelumnya jabatannya apa, belum tentu kasusnya terjadi sekarang. Kita butuh penjelasan lebih utuh," ujarnya.
Fadli mengatakan, kasus serupa bukan hanya terjadi di DPR, namun juga di lembaga negara lain, termasuk di lembaga eksekutif seperti Kementerian. Kasus-kasus tersebut, lanjutnya, akan membuat masyarakat semakin kritis terhadap pejabat dan lembaga negara.
"Baru kali ini terjadi satu periode rentetan (Anggota DPR berkelahi dan tertangkap OTT). Tanggung jawab pribadi yang melakukan perbuatan memalukan itu," kata Fadli.
"Kami menghargai proses hukum yang ada dan kami harap berimbang bagaimana sesungguhnya hal tersebut terjadi," ujarnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Bali, Kamis (9/4) malam. Anggota Komisi IV DPR dari fraksi PDIP, Adriansyah, diamankan bersama seorang oknum anggota polisi. Barang bukti yang disita KPK adalah uang tunai sebesar 40.000 dolar Amerika.