REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Arkeolog Universitas Stony Brook New York, Abdulamir Hamdani mengecam aksi beringas ISIS membombardir kota kuno Nimrud. Sebelumnya, ISIS merilis video yang cukup detil atas bumihangus kota kuno Nimrud yang dilakukan sebulan silam. Hamdani mengatakan, Nimrud merupakan situs penting dalam sejarah Mesopotamia.
Di Nimrud, kata dia, banyak harta artistik terbesar dari era Asiria berada di Nimrud. "Ini benar-benar situs penting bagi dunia," katanya dilansir The Telegraph, Ahad (12/4).
Nimrud, menurut Hamdani, merupakan ibukota Asiria di era kejayaannya. Harta karun yang berada di Nimrud kali pertama digali pada 1988. Dari hasil penggalian kala itu berhasil didapatkan 613 batu mulia, perhiasan, emas dan berbagai ornamen lain. Beberapa arkeolog menggambarkannya sebagai penemuan paling signifikan sejak makam Tutankhamun ditemukan tahun 1923.
Benda bersejarah yang menggambarkan kejayaan Asiria sekitar 2.800 tahun lalu itu sempat dipamerkan di Museum Nasional Baghdad sebelum Irak menginvasi Kuwait. Benda-benda itu kemudian tak diketahui keberadaannya hingga ditemukan pada 2003 saat invasi Amerika Serikat ke Irak.
Pada Maret lalu, pejabat Irak maupun PBB telah memperingatkan bahwa situs telah dijarah dan dirusak. ISIS juga dilaporkan membakar sebuah perpustakaan di Mosul, yang menampung 8.000 naskah kuno.
Selama ini ISIS kerap menghancurkan situs arkeologi di lokasi-lokasi yang dikuasainya. Sekitar 1.800 dari 12 ribu situs arkeologi di Irak telah dihanturkan ISIS.n Gita Amanda