REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam waktu dekat, pemerintah kota Den Haag di Belanda akan meresmikan sebuah jalan sepeda. Tidak ada yang istimewa dari rencana peresmian itu. Kecuali, yang disematkan padanya merupakan nama sosok aktivis hak asasi manusia (HAM) asal Indonesia, Munir Said Thalib.
Wali Kota Den Haag Jozias van Aartsen akan meresmikan Munirpad (Jalan Munir) pada 14 April 2015 waktu setempat. Letak Jalan Munir tepat di dalam kompleks dengan nama-nama pejuang HAM dunia lainnya. Misalnya, pejuang kesetaraan HAM rasial dari Amerika Serikat (AS) Marthin Luther King Jr, politikus anti-apartheid dari Afrika Selatan Nelson Mandela, dan Bunda Theresa.
Sehubungan dengan itu, mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Makhmud (AM) Hendropriyono berpendapat, langkah dari Wali Kota Aartsen itu patut diapresiasi. Sebab, lanjut Hendropriyono, tidak sedikit orang Indonesia yang kiprahnya diakui dan menjadi inspirasi dunia internasional. Lantaran itu pula, Hendropriyono bahkan mengaku sudah menduga akan adanya penamaan Munirpad tersebut.
“Saya tidak heran akan ada nama Jalan Munir di Den Haag, seperti juga nama Jalan Soekarno di negara Mesir dan Pakistan,” tulis AM Hendropriyono dalam pesan singkat kepada ROL, Ahad (12/4) di Jakarta.
Menurut Hendropriyono, rakyat Indonesia diharapkan agar memaknai Jalan Munir sebagai ajakan untuk kembali mengenang sosok almarhum sebagai manusia biasa dengan kiprah yang luar biasa. Sehingga, jejak-jejak perjuangan Munir yang diakui dunia internasional bisa diteruskan oleh generasi Indonesia mendatang.
Selain itu, sebut Hendropriyono, dirinya ingin agar Jalan Munir menjadi pengingat bahwa almarhum memang sosok yang dicintai banyak kalangan.
“Saya manusia biasa yang tahu, bagaimana rasanya orang kehilangan seorang yang dicintai,” tutup dia.