Rabu 15 Apr 2015 06:57 WIB

Pemilu Sudan Sepi Pemilih

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Pendukung Presiden Sudan, Omar Hassan Al Bashir, dalam sebuah kampanye di Khartoum, Sudan, Kamis (9/4).
Foto: EPA/Morwan Ali
Pendukung Presiden Sudan, Omar Hassan Al Bashir, dalam sebuah kampanye di Khartoum, Sudan, Kamis (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Hanya beberapa orang yang muncul di Tempat Pemungutan suara di Sudan. Ketika TPS ditutup pada pukul 6.00 sore waktu setempat di hari pertama dari tiga hari pemungutan suara, hanya tiga persen dari 3.000 pemilih terdaftar yang muncul.

''Ini sangat rendah,'' kata salah satu panitia pemilu yang tak ingin disebut namanya. Ia mengaku tak mengetahui apa yang terjadi. Hampir 13 juta orang terdaftar sebagai pemilih di seluruh negeri.

Sekitar 11 ribu TPS akan dibuka hingga Rabu. Hasilnya diharapkan muncul pada 27 April. Ini adalah pemilu Sudan pertama yang menawarkan multi kandidat sejak presiden Omar al-Bashir berkuasa 25 tahun lalu.

Dilansir AP, Selasa (14/4) pihak oposisi berkampanye untuk mengakhiri pemerintahan al Bashir. Mereka mengatakan sebagian besar pemilih telah apatis sehingga jumlah partisipan diperkirakan akan rendah.

Al Bashir harus tetap menjabat sebagai pemimpin untuk memastikan tidak dikirim ke pengadilan kejahatan perang di Den Haag. Ia menghadapi tuduhan kejahatan perang terkait konflik Darfur.

Al Bashir sendiri menunaikan kewajiban memilihnya di TPS dengan mengenakan jubah tradisional putih. Ia dikelilingi pengawal dan pejabat tinggi negara. Pemimpin berusia 71 tahun tersebut melambaikan tangannya kepada para pendukung sambil menyeru ''Allahu Akbar''.

TPS Al Bashir berada di sebuah sekolah di pusat Khartoum yang dikelilingi bangunan keamanan. ''Orang-orang menyukai al Bashir dan saya berharap ia bisa melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan,'' kata seorang warga, Um Zain.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement