REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Seorang wanita asal Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi RA (21 tahun) hilang kontak selama lima tahun dengan keluarga. Korban diduga perdagangan manusia ini baru bisa ditemukan keluarga pada Sabtu (11/4) lalu.
Informasi yang diperoleh dari keluarga menyebutkan korban hilang sejak usia 16 tahun. Keberadaanya RA terlacak berdasarkan informasi tetangga keluarga korban ketika berada di kawasan Cipanas, Kabupaten Cianjur.
Kini, RA mendapatkan pendampingan dan penanganan khusus dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Sukabumi. "Saya dipekerjakan di tempat hiburan malam,’’ ujar RA ditemui di rumahnya di Kelurahan Karangtengah.
Dari pengakuannya, korban sempat dipekerjakan di sejumlah tempat seperti Cianjur, Bali, dan Bandung. Di mana, RA harus melayani para lelaki hidung belang.
Menurut RA, ia sempat akan kabur dari lokasi tempatnya bekerja. Namun, ironisnya tindakannya tersebut diketahui pengelola tempat hiburan malam sehingga mendapatkan kekerasan fisik pada bagian kepala.
Ibu kandung korban, Ims (42) mengatakan, kepergian anaknya tersebut ke luar daerah tidak diketahui keluarga. ‘’Selama lima tahun tak ada komunikasi,’’ ujar dia.
Keluarga juga sudah melaporkan kehilangan RA kepada kepolisian. Imas mengatakan, keluarga akhirnya mendapatkan informasi dari tetangga yang melihatnya tengah berada di Cianjur.
Akhirnya kata dia keluarga menjemput RA ke sebuah lokasi di Cipanas, Cianjur. Sekretaris P2TP2A Kota Sukabumi, Joko Kristianto mengatakan, lembaganya akan memberikan pendampingan kepada korban baik kejiwaan maupun medis. Rencananya, korban akan mendapatkan penanganan medis pada Kamis (16/4).