REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 1450 personel gabungan dari Polda Jawa Timur, TNI, serta Polrestabes Surabaya dengan bersenjatakan lengkap, dikerahkan untuk berjaga-jaga di luar tempat berlangsungnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel JW Marriott, Surabaya.
Tak hanya itu raturan polisi juga terlihat disetiap sudut Jalan Raya Embong-Malang. Menurut Kepala Bagian Operasional Polrestabes Surabaya, Raydian menyatakan meski Wakil Presiden Jusuf Kalla batal hadir di KLB, tapi penjagaan tetap tidak kendur.
Apalagi rencananya supporter Persebaya Surabaya 1927, bonek, bakal melakukan unjuk rasa di sekitar area Hotel Marriott.
"Ada 1.450 personel. Berasal dari BKO Polda Jawa Timur, Sabara dan Brimob, Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, dan dari Polres Gresik. Semalam memang 800 personal, tapi ada beberapa bantuan termasuk dari rekan TNI. Pergerakan sudah kami kawal dari titik kumpul itu situasional. Ketika mereka. Bergerak akan kami berlakukan sistem buka tutup," jelasnya, Sabtu (18/4).
Seperti diketahui,, dua hari jelang KLB, pendukung Persebaya 1927 melakukan konvoi dan mendatangai markas Bonek Persebaya Surabaya. Hal itu dipicu oleh aksi anggota Pemuda Pancasila (PP) yang menampar petinggi Persebaya 1927, Saleh Ismail Mukadar.
Melihat kondisi itu, hal yang wajar jika polisi bersiap menghalau pengunjuk rasa supaya kejadian yang tak diharapkan urung terjadi. Hajatan empat tahunan ini akan memilih kepengurusan PSSI baru yang terdiri dari Ketua Umum, dua Wakil Ketua Umum dan 12 anggota komite eksekutif periode 2015-2019.
Tentu diharapkan, kepengurusan yang baru nantinya bisa memajukan prestasi sepakbola Indonesia yang sedang berada di titik nadir dengan minimnya prestasi.