REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Iran takkan ragu mempertahankan diri dari ancaman militer yang ditimbulkan oleh musuh, Ahad (19/4).
Khamenei merujuk kepada retorika Barat mengenai pilihan militer terhadap Iran jika Iran gagal mencapai kesepakatan nuklir dengan negara besar di dunia.
"Republik Islam membuktikan negara ini dapat dengan gigih mempertahankan dirinya sendiri. Seluruh bangsa akan bersatu dan melawan musuh. Mereka telah menciptakan mitos mengenai senjata nuklir untuk menunjukkan Iran adalah ancaman," kata Khamenei, Ahad.
Khamenei menambahkan ancaman itu adalah Amerika Serikat, yang telah membahayakan keamanan regional melalui campur-tangannya, yang tak pernah berhenti.
Saat berbicara di hadapan sekelompok komandan militer Iran, dia mengatakan dunia menyaksikan bencana di Yaman dan Amerika Serikat mendukung penyerang.
Khamenei memandang logika mengenai pilihan militer terhadap Iran sebagai gertakan belaka dan mengecamnya sebagai seruan bodoh bagi dihentikannya pengembangan pertahanan Iran.
Yang membuat pembangunan militer Iran sebagai "pekerjaan luar biasa" ialah itu dicapai di bawah tekanan dan sanksi yang tak pernah ada sebelumnya. Ia menyampaikan perlunya pembangunan kemajuan yang dipercepat dan berlangsung terus.
Khamenei mengatakan meskipun terjadi peningkatan kekuatan militer Iran, negeri tersebut tak pernah menjadi ancaman buat negara tetangganya dan regional.