REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLLAND -- Fosil rahang bawah dari reptil purba ditemukan di Queensland. Fosil ini menjadi sangat istimewa, karena keadaannya paling baik sedunia, tidak seperti sebelumnya yang banyak telah rusak.
Rahang bawah sepanjang 1,6 meter dari Kronosaurus queenslandicus diperkirakan sudah berusia lebih dari 100 juta tahun. Kronosaurus adalah reptil laut purba sepanjang 11 meter panjang dengan kepala mirip buaya dengan sirip yang kuat.
Fosil rahang bawah ini ditemukan oleh peternak Robert Hacon pada bulan Januari, saat ia sedang melakukan penyemprotan gulma di lahan ternaknya, di kawasan Euraba, sebelah timur dari Julia Creek, Queensland. Tapi saat pertama kali melihat fosil ini, Hacon tidak berpikir apa-apa dan hanya terus berjalan. Sampai sudah sekitar 100 meter melaluinya, kemudian ia kembali untuk melihat tulang belulang tersebut. membantu menggali tulang.
Pada awalnya Mr Hacon tidak berpikir apa-apa dari tulang dan bahkan melaju di atasnya. Tapi setelah mengemudi hanya 100 meter, rasa ingin tahu mendapat lebih baik dari dia dan dia kembali. "Saya menendang beberapa bebatuan... Kemudian setelah melihatnya sekilas, saya berkata pada diri sendiri, 'Oh Tuhan, apa ini?'," ujar Hacon baru-baru ini.
Sebelumnya ia berpikir kalau tulang belulang yang ia temukan adalah bangkai yang telah mati beberapa minggu, hingga akhirnya tahu bahwa ia menemukan sesuatu yang signifikan.
Kini fosil tersebut sudah dipamerkan di Museum Kronosaurus Korner di Richmond. Kurator museum, Dr Tim Holland mengatakan, penemuan ini menakjubkan karena tulang rahang Kronosaurus yang pernah ditemukan sebelumnya tidaklah lengkap karena rusak.
"[Fosil] ini banyak memberi kita gambaran yang akurat seperti apa rahang Kronosaurus yang sebenarnya," ujar Dr Holland. "Ini adalah rahang Kronosaurus paling lengkap di dunia."
Dr Holland kini sedang dalam proses menulis karya ilmiah soal fosil dan semua informasi yang baru ditemukannya.
Ia mengatakan dinosaurus jenis reptil tersebut adalah makhluk menakutkan yang bisa dengan mudah mengigit setengah dari tubuh mangsanya.
"Rahangnya dua kali lebih kuat dari buaya air asin besar dan kita tahu dari fosil lambungnya bahwa hewan ini pun memangsa kura-kura, hiu, dan cumi-cumi raksasa," katanya.
Karena banyak hal-hal detil mengenai reptil purba ini, karenanya Dr Holland merasa penulisan karya ilmiahnya nanti akan menjadi sangat menarik.