REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L P Marsudi mengaku tidak ingin hubungan baik antara Indonesia dan Arab Saudi terganggu akibat serangan di Kedutaan Besar Republik Indonesia Yaman, Senin (20/4) waktu setempat.
"Saya tidak mau hubungan seperti ini mengganggu hubungan bilateral kedua negara," katanya saat ditemui di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4).
Untuk itu, ia segera memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim Al Mubarak untuk meminta penjelasan serangan tersebut. Dalam pertemuan singkatnya di Ruang endrawasih, JCC tersebut Retno mempertanyakan beberapa hal penting.
"Pertama saya meminta penjelasan apa yang terjadi pada tanggal 20 April kemarin," katanya.
Ia mengatakan, dirinya juga menanyakan tindakan yang akan diambil pemerintah Arab Saudi terhadap kerusakan yang terjadi di KBRI Sana'a tersebut.
Kendati demikian, KBRI bukanlah target dari penyerangan itu sendiri. Retno menjelaskan, KBRI hanya terkena dampak dari serangan.
"Target utama adalah depot amunisi yang berada di dekat KBRI Sana'a," katanya.