Selasa 21 Apr 2015 21:47 WIB

Soal Surat Dukungan, Banyak Kader Curhat ke Marzuki Alie

Rep: C15/ Red: Djibril Muhammad
Marzuki Alie
Foto: antara
Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bocornya surat dukungan kepada SBY sebagai calon ketua umum kongres Mei mendatang banyak dikeluhkan kader Partai Demokrat. Mantan sekertaris jendral partai Demokrat, Marzuki Alie mengatakan banyak kader yang curhat soal desakan surat dukungan tersebut.

Marzuki mengatakan, banyak kader yang kemudian menghubungi dirinya untuk meminta pendapat terkait sikap atas surat dukungan tersebut. Meski Marzuki menilai cara tersebut tak cerdas, Marzuki tetap menyuruh kader untuk tanda tangan surat tersebut. Menurutnya, hal tersebut merupakan perintah partai. Perintah partai harus dilaksanakan.

"Karena kan belum kongres, maka kalau tidak dilaksanakan bisa saja dijadikan alasan untuk pemecatan kan, jangan lah seperti itu, ini kan soal kader dan partai, saya juga akhirnya tidak bisa memberikan masukan apa-apa," ujar Marzuki saat dihubungi Republika, Selasa (21/4).

Marzuki mengaku kecewa dengan cara tersebut. Menurutnya, kader tak perlu ditekan dengan cara seperti itu. Meski elit DPP mempunyai kekuasaan untuk menggalang masa dan mengarahkan partai, mestinya elit DPP tak bertindak seperti itu.

Marzuki menyebut, masih banyak cara sehat dan cerdas untuk bisa menggalang suara. Kalau cara tersebut dilakukan, maka hilanglah kecerdasan partai, hilanglah kepentingan partai, dan hilanglah demokrasi yang selama ini diusung oleh partai.

Mantan Ketua DPR RI ini juga menyebut, harusnya para elit DPP memberikan contoh yang baik dan teladan bagi para kader di bawah. Sikap yang oligarkis dan menekan tersebut malah membuat kader di tataran akar rumput menjadi bingung atas sikap para elite.

"Bisa saja SBY sebenarnya tidak tahu, ia hanya diceritakan bahwa dukungan sudah banyak, ini kan malah memperburuk citra SBY sebagai tokoh dan sosok yang dihormati di partai," ujar Marzuki.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement