Rabu 22 Apr 2015 03:19 WIB

Konflik Sepak Bola Dinilai Berdampak pada Eksistensi Klub

Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 La Nyalla Mattalitti (ketiga kanan) menerima bendera pataka dari Ketua PSSI periode 2011-2015 Djohar Arifin (kedua kiri) disela-sela perayaan Hari Jadi PSSI ke-85 di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (19/4).
Foto: Antara/M. Risyal Hidayat
Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 La Nyalla Mattalitti (ketiga kanan) menerima bendera pataka dari Ketua PSSI periode 2011-2015 Djohar Arifin (kedua kiri) disela-sela perayaan Hari Jadi PSSI ke-85 di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf menyatakan permasalahan dan konflik persepakbolaan di Tanah Air cukup diselesaikan oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas saja agar prosesnya cepat selesai.

"Permasalahan sepak bola di Indonesia, cukup diselesaikan oleh pihak yang punya otoritas saja, sedangkan pendukung atau suporter tidak perlu ikut campur dengan urusan itu, apalagi kalau sampai dukung mendukung pada pihak yang terlibat dalam konflik," kata Syaifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul tersebut di Malang, Selasa Malam.

Selain itu, lanjutnya, masyarakat, baik yang mencintai bola atau tidak jangan sampai larut dalam konflik. Harapannya permasalahan sepak bola di Tanah Air segera tuntas dan kompetisi segera bergulir kembali, baik kompetisi Liga Super Indonesia (LSI), Divisi utama, Divisi I maupun turnamen sepak bola lainnya.

Ia mengakui konflik sepak bola akan berdampak pada eksistensi klub, khususnya di Jawa Timur. Apalagi, Jatim merupakan salah satu basis sepak bola di Indonesia dengan suporter yang fanatik.

"Jatim ini punya banyak klub sepak bola profesional dan cukup punya nama, seperti Arema, Persebaya, Persela, Persibo, dan Persik Kediri. Jika kompetisi terhenti karena adanya konflik, itu sangat disayangkan karena akan banyak pihak yang dirugikan, terutama klub," ujarnya.

Menurut rencana, kompetisi LSI 2015 bakal digelar kembali setelah konferensi luar biasa (KLB) PSSI di Surabaya tuntas. Setelah kompetisi dihentikan, rencananya akan digelar kembali mulai Sabtu (25/4) dengan jadwal yang baru.

Sebelum kompetisi benar-benar dihentikan karena adanya konflik antara PSSI dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Arema dijadwalkan dijamu Mitra Kukar (12/4) dan Pusamania by SalePlus" href="http://www.antaranews.com/berita/492144/ini-komentar-wagub-jatim-soal-konflik-sepak-bola">Borneo (15/4). namun, setelah ada jadwal baru, Arema bakal menjamu PBR di Stadion Kanjuruhan Kepanjen pada Sabtu (25/4).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement