Kamis 23 Apr 2015 09:20 WIB

Menag: Semoga KAA Berdampak Baik untuk Yaman

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI terkait Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) pada tahun 2015 di Komisi VIII Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (22/4). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI terkait Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) pada tahun 2015 di Komisi VIII Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (22/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 dapat memberikan efek baik dalam penyelesaian konflik bersenjata di Yaman. Menurutnya, perang di negara tersebut memiliki pengaruh dalam pelaksanaan ibadah haji.

"Kita berharap betul lewat KAA tahun ini nanti akan dirumuskan semacam resolusi kesepakatan bagaimana agar perdamaian di wilayah Timur Tengah bisa terwujud tanpa harus menggunakan persenjataan," kata Lukman, Rabu (22/4).

Menurut dia, konflik di Yaman belakangan semakin mengkhawatirkan karena peperangan di negara itu terus memanas. Yaman sendiri berbatasan langsung dengan Arab Saudi.

"Kita khawatir betul nanti konflik di sana mengganggu penyelenggaraan haji, karena dua lokasi Tanah Suci, Mekkah dan Madinah, di Arab Saudi," kata dia.

Lukman mengkhawatirkan eskalasi konflik bersenjata di Yaman dapat membuat ibadah haji menjadi berisiko, terutama bagi jamaah Indonesia. "Terus terang umat Muslim Indonesia khawatir kalau kemudian konflik bersenjata ini membawa akibat terganggunya pelaksanaan haji," kata Menag.

Politikus PPP itu mengatakan pemerintah terus mengikuti kejadian di Yaman. Dia berharap dua pihak yang sedang bertikai agar dapat menahan diri sehingga eskalasi konflik tidak memanas karena sejatinya perang bersenjata akan lebih banyak merugikan banyak pihak.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement