Senin 27 Apr 2015 19:20 WIB

'Suara Golkar Bisa Dicuri'

Rep: c36/ Red: Angga Indrawan
Ketum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisruh berkepanjangan di internal Partai Golkar disebut-sebut menjadi kabar baik bagi sejumlah partai dengan ideologi serupa. Partai pesaing diyakini dapat mencuri suara di sejumlah lumbung suara Golkar di daerah.

Pengamat Politik dari The Habibie Center, Bawono Kumoro mengatakan, konflik internal Partai Golkar bersifat destruktif secara internal dan eksternal partai. “Secara internal, jelas selalu ada kontra dari masing-masing kubu sehingga sulit mencapai titik temu. Secara eksternal, hal ini membuat publik tak lagi tertarik kepada Golkar,” ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (27/4).

Partai pesaing, kata Bawono, jelas sudah mulai melihat celah keuntungan dari kondisi ini. Partai Demokrat, misalnya, kata dia, bisa dipastikan mencuri suara di sejumlah lumbung suara Golkar. Diramalkan dalam Pemilukada mendatang, suara Golkar di daerah bisa menipis.

Disinggung tentang perlunya tokoh yang disegani untuk meredam konflik internal partai, Bawono mengatakan tidak perlu. Yang dibutuhkan partai, lanjutnya, adalah manajemen konflik yang tepat.

“Rivalitas yang terjadi antarkubu sebenarnya bisa diredam. Masing-masing kemauan kubu bisa dicari solusinya. Partai bisa mengembalikan lagi manajemen konflik sesuai dengan AD/ART yang ada,“ ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement