Selasa 28 Apr 2015 11:53 WIB

Bagikan KIS pada Buruh, Jokowi: Sakit Itu Mahal

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
Presiden Jokowi membagikan Kartu Indonesia Sehat.
Foto: Setkab
Presiden Jokowi membagikan Kartu Indonesia Sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kembali mendistribusikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) pada masyarakat. Hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan 2.289 KIS pada pekerja di PT. DOK Koja Bahari (DKB) di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (28/4).

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa KIS adalah salah satu komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja. Program ini, lanjut Jokowi, diharapkan dapat mengurangi beban yang harus dikeluarkan masyarakat untuk biaya kesehatan.

"Sakit itu mahal, akan menggerus pendapatan. Oleh sebab itu, semua harus pegang Kartu Indonesia Sehat," kata Presiden yang didampingi Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris, Selasa (28/4).

Sejumlah menteri terkait juga hadir dalam acara pembagian KIS kali ini, yakni Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri BUMN Rini Soemarmo.

Jokowi kemudian bercerita mengenai pengalamannya saat memimpin DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Ia mengaku pernah menemui warga yang menderita sakit selama dua tahun, namun tak pernah ke dokter lantaran tak ada biaya. Beruntung, saat itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendistribusikan Kartu Jakarta Sehat (KJS) pada warga miskin agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.

"Saya titip jaga kesehatan meski sudah pegang kartu ini," ucap mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengatakan, tahun ini ada 82 juta KIS yang akan didistribusikan secara bertahap mulai Mei. Sebelumnya, sebanyak 4,4 juta KIS yang terintegrasi dengan Program Keluarga Sejahtera dan Program Indonesia Pintar telah dibagikan pada masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement