Selasa 28 Apr 2015 12:26 WIB

JK Bahas Perbatasan dengan Empat Negara di Malaysia

Warga di daerah perbatasan Kalimantan Barat dengan Serawak, Malaysia.
Foto: ANTARA FOTO
Warga di daerah perbatasan Kalimantan Barat dengan Serawak, Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAWI -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri pertemuan para kepala negara dan kepala pemerintahan dari Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).

"Dalam pertemuan tadi melaporkan tentang apa yang bersama-sama oleh empat negara, terutama tentang infrastruktur yang menyambung di perbatasan," kata Jusuf Kalla usai melakukan pertemuan BIMP-EAGA di Langkawi Convention Centre Malaysia, Selasa (28/4).

Wapres mencontohkan pembangunan jalan di Indonesia yang menuju perbatasan akan dilanjutkan oleh pihak Malaysia dan sebaliknya agar dapat mempermudah transaksi masyarakat perbatasan. Hal yang juga untuk pembangunan infrastruktur di laut.

Jusuf Kalla juga mengungkapkan pertemuan tersebut membahas pula peningkatan perekonomian di masing-masing daerah empat negara tersebut untuk menciptakan "basket of food" guna menopang kebutuhan makanan negara-negara ASEAN sendiri.

Wapres juga mengatakan dalam pertemuan empat kepala negara ini menyepakati untuk meningkatkan hubungan antarmasyarakat perbatasan mengenai hubungan sosial, budaya dan pendidikan.

"Kemudian juga, para kepala negara ini akan hadir dalam Konferensi Perdagangan di Makassar yang dilaksanakan pada tahun depan," ungkap Jusuf Kalla.

Dia juga mengatakan wilayah timur Indonesia tidak terjadi sengketa perbatasan, kecuali laut yang saat ini masih dalam tahap perundingan.

Dalam pertemuan ini, empat kepala hadir yakni Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak, Wakil Presiden Yusuf Kalla, Sultan Brunei Bolkiah dan Presiden Pilipina Benigno S Aquino.

Usai melakukan pertemuan BIMP-EAGA inni, Wapres juga melakukan pertemuan antara Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triagle (IMT-GT) di tempat yang sama.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement