Kamis 30 Apr 2015 14:51 WIB

Bangka Tengah Pelajari Wisata Islami Banda Aceh

Wisata Religi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Wisata Religi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Delegasi Komisi II DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, melakukan studi banding ke Kota Banda Aceh untuk mempelajari wisata islami di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

Ketua Komisi I DPRD Bangka Tengah Maryam di Banda Aceh, Kamis (30/4), mengatakan kedatangan ke Aceh karena banyak yang harus dipelajari terkait dengan pariwisata islami.

"Sama seperti di Aceh, Bangka Tengah juga banyak memiliki budaya islami. Karena itu, kami membutuhkan saran dan masukan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam membangun pariwisata islami," kata dia.

Maryam mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah sejak beberapa tahun terakhir mulai tertarik mengembangkan sektor pariwisata. Apalagi, Kabupaten Bangka Tengah banyak memiliki potensi pariwisata seperti pantai, air terjun dan situs-situs peninggalan bersejarah.

"Sebelumnya, kami masih fokus pada infrastruktur dan pendidikan. Kini, kami menjadikan pariwisata sektor prioritas. Apalagi kami ingin membangun wisata islami di Bangka Tengah," kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh Fadhil SSos mengatakan, pariwisata islami sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam maupun mancanegara.

"Banda Aceh menjual wisata islami. Targetnya tidak hanya menggaet wisatawan muslim, tetapi juga nonmuslim dari seluruh dunia. Saat ini yang terbanyak datang dari Malaysia," kata dia.

Menyangkut dengan penerapan syariat Islam, kata dia, tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan nonmuslim. Malah, wisatawan nonmuslim bisa melihat langsung bagaimana pelaksanaan syariat Islam tersebut.

"Kami yakin wisatawan nonmuslim bisa menikmati indahnya suasana kehidupan islami. Penerapan syariat Islam tidak menghambat kami membangun sektor pariwisata," kata Fadhil.

Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Banda Aceh Gusmeri menambahkan kunjungan wisatawan lokal sedikit menurun pada tahun ini jika dibandingkan tahun lalu.

Walau menurun, kata dia, berdasarkan hunian hotel, kunjungan wisatawan mancanegara naik hampir dua kali lipat. Ini menunjukkan Kota Banda Aceh sudah menjadi destinasi wisata bagi turis asing.

"Ke depan, kami terus berusaha agar wisatawan tidak hanya menjadikan Kota Banda Aceh sebagai daerah transit, tetapi bagaimana mereka bisa tinggal lebih lama," kata Gusmeri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement