Ahad 03 May 2015 22:44 WIB

Ribuan Warga Surabaya Ikuti Pawai Bunga

Rep: Andi Nurroni/ Red: Karta Raharja Ucu
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Foto: Republika/Prayogi
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Ribuan warga Surabaya ramai-ramai mengikuti parade budaya dan pawai bunga, Ahad (3/5). Warga Surabaya dan luar kota, termasuk turis mancanagera, terlihat antusias menyaksikan iring-iringan mobil berhias bunga dan aneka desain yang menjadi rangkaian perayaan HUT Kota Surabaya yang jatuh pada 31 Mei mendatang.

Rintik gerimis dan cuaca mendung, tidak menyurutkan semangat warga untuk ikut menjadi saksi ajang tahunan tersebut. Mereka menyemut di sepanjang jalan yang dilalui peserta pawai, mulai dari kawasan Tugu Pahlawan hingga Taman Surya. Kemudian untuk pawai bunga berlanjut hingga ke Jalan Darmo.

Aneka mobil berhias rangkaian bunga dari SKPD Pemkot Surabaya, BUMD Pemkot Surabaya, perguruan tinggi, instansi/perusahaan juga duta dari kota tetangga  dan juga kota-kota dari luar provinsi dan luar pulau, menjadi pemandangan yang  menarik perhatian. Dinas Pertanian Kota Surabaya, contohnya, ‘memajang’ hasil buah dan sayur. Ada hiasan bunga bermotif 'kran air raksasa' buatan PDAM Surya Sembada, ada juga topeng badut raksasa dari wahana hiburan Surabaya Carnival.

Peserta dari luar kota, di antaranya dari Sleman yang mengusung tampilan miniatur candi Borobudur. Selain mobil hias, juga ada ratusan model busana aneka aksesoris, juga tampilan budaya lokal khas Surabaya seperti Manten Pegon.

“Tahun ini lebih ramai dibanding tahun lalu. Mobil hiasnya juga lebih kreatif. Harapan saya sebagai warga Surabaya, dari tahun ke tahun parada budaya dan pawai bunga ini semakin bagus dan tidak kalah dengan yang ada di kota lain atau bahkan dari negara lain,” tutur Anton (28), warga Bulak Banteng yang datang ke Taman Surya bersama istrinya.

Untuk kali pertama, agenda yang disebut-sebut mirip 'Rose Parade Pasadena' ini diselenggarakan pagi hari, tidak sore hari seperti sebelumnya. Rahma (33), ibu rumah tangga asal Tambaksari yang datang bersama anaknya mengaku lebih senang ajang terebut diselenggarakan di pagi hari. “Saya rasa lebih enak pagi. Hawanya lebih segar jadi kalau ngajak anak tidak repot,” ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati meyakini, parade budaya dan pawai bunga ini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan juga turis asing. Apalagi, menurut Wiwiiek, Disbudpar Kota Surabaya sudah melakukan promosi ke banyak pihak. Selama ini, di hari biasa saja, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Surabaya, jumlahnya sudah cukup banyak.

Parade budaya dan pawai bunga menjadi satu dari sekian banyak acara yang diselenggarakan Pemkot Surabaya dalam menyambut hari jadi ke-722. Pekan depan, Ahad (10/5), akan digelar Festival Rujak Uleg. Selain itu, ada juga Festival Kalimas yang digelar pada 16-17 Mei. Acara yang digelar pada malam hari tersebut akan digelar untuk pertama kali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement