REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, parade budaya dan pawai bunga 2015 di Kota Pahlawan, memang lebih semarak dibandingkan tahun sebelumnya. Itu sesuai dengan tema yang diusung, yakni 'Semarak Surabaya Dalam Keberagaman Budaya'.
Menurut Risma, jumlah peserta yang meningkat drastis dibanding penyelenggaraan sebelumnya bisa dijadikan tolok ukur. Tidak hanya itu, peserta juga tidak berasal dari dalam kota, tetapi juga dari luar Kota Surabaya. “Jumlah peserta yang ikut berpartisipasi mencapai 87 peserta. Itu naik 100 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujar Risma di Surabaya, Ahad (3/5).
Ia menjelaskan, agenda seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Surabaya. Muaranya, menurut dia, adalah untuk semakin menghidupkan denyut perekonomian di Kota Pahlawan. Apalagi, ia menekankan, Surabaya tidak memiliki potensi wisata alam yang ‘menjual’ panorama keindahan seperti daerah lainnya.
“Sebetulnya ini bagian dari upaya kita untuk menghidupkan perekonomian di Surabaya. Kita memerlukan momen untuk adanya bangkitan pendatang melalui kegiatan seperti ini,” ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati meyakini, parade budaya dan pawai bunga ini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan juga turis asing. Apalagi, menurut Wiwiiek, Disbudpar Kota Surabaya sudah melakukan promosi ke banyak pihak. Selama ini, di hari biasa saja, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Surabaya, jumlahnya sudah cukup banyak.
Parade budaya dan pawai bunga menjadi satu dari sekian banyak acara yang diselenggarakan Pemkot Surabaya dalam menyambut hari jadi ke-722. Pekan depan, Ahad (10/5), akan digelar Festival Rujak Uleg. Selain itu, ada juga Festival Kalimas yang digelar pada 16-17 Mei. Acara yang digelar pada malam hari tersebut akan digelar untuk pertama kali.