Selasa 05 May 2015 09:23 WIB

Pemerataan Guru Masih Jadi Sorotan di Sumbar

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Satya Festiani
Guru yang sedang stres atau tertekan akan menghasilkan ruang kelas yang tidak berkualitas bagi anak didiknya.
Foto: pixabay
Guru yang sedang stres atau tertekan akan menghasilkan ruang kelas yang tidak berkualitas bagi anak didiknya.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dinas Pendidikan dan Kebudaaan Provinsi Sumatra Barat (Disdikbud Sumbar) menghimbau kepada Kepala daerah untuk menyusun pengajuan penambahan guru melalui perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbar, Syamsulrizal menuturkan, masalah pemerataan dan kekurangan guru, masih menjadi sorotan pada perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2015.

"Masih banyak kabupaten/kota di Sumbar yang membutuhkan tenaga guru untuk semua jenjang pendidikan," kata dia di Padang, Sumbar, Selasa (5/5).

Ia menjelaskan, dirinya telah meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan seluruh Kabupaten/kota se-Sumbar, untuk melakukan pemertaan guru. Menurutnya, kekurangan tenaga pengajar paling dominan berada di tingkat sekolah dasar (SD).

“Misalnya saja, di Kota Padang, untuk guru SMP dan SMA itu berlebih, sementara untuk SD masih butuh sekitar 1.000 guru lagi,” tuturnya.

Ia menegaskan, pemerataan sangat dibutuhkan, mengingat kondisi di sekolah-sekolah yang masih membutuhkan banyak tenaga pengajar. Dirinya mengaku, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, akan terus mendorong terjdinya pemerataan guru.

“Karena bagaimanapun, semua sektor pendidikan harus sudah memiliki tenaga yang memadai, untuk pencapaian target dan mutu pendidikan itu sendiri,” jelasnya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement