Selasa 05 May 2015 19:02 WIB
Sabda Raja Yogyakarta

Wapres: Sabda Sultan Perhatikan Kesetaraan Gender

Sultan HB X saat pisowanan agung tahun 2013
Foto: antara
Sultan HB X saat pisowanan agung tahun 2013

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi baik penerbitan Sabda Raja Sri Sultan Hamengkubuwono X yang salah satunya menghapus gelar Kalifatullah pada gelar Raja Keraton Yogyakarta.

Dengan penghapusan gelar yang selama ini melekat pada Raja Keraton Yogyakarta tersebut membuka peluang putri Sultan dapat menggantikan perannya sebagai Ratu Keraton.

"Ini kan artinya Keraton Yogyakarta sudah mulai ada pengertian tentang (kesetaraan) gender. Di Inggris juga perempuan bisa jadi ratu, masa abad 21 masih ada diskriminasi. Bagus, tidak masalah," jelas Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa.

Wapres mengatakan Pemerintah Pusat tidak dapat mencampuri urusan tersebut karena itu berada di bawah kewenangan Keraton Yogyakarta."Kita tidak bisa (ikut) campur, itu urusan Keraton," tambahnya.

Sebelumnya, diberitakan Sultan Hamengkubuwono X mengeluarkan Sabda Raja atau perintah raja, Kamis (30/4), secara tertutup di hadapan kerabat dan abdi dalem Keraton.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, isi titah Sultan tersebut antara lain mengubah gelar Raja Keraton Yogyakarta dari Sultan Hamengku Buwono menjadi Sultan Hamengku Bawono.

Sementara, yang mendapat perhatian adalah salah satu isi titah Sultan tersebut menghapus gelar Kalifatullah yang melekat dalam gelar Raja.

Hal itu dinilai membuka peluang bagi putri Sultan untuk menggantikan posisinya sebagai orang nomor satu di Keraton Yogyakarta.

Gelar Kalifatullah sendiri merupakan sebutan bagi pemimpin dalam agama Islam dan memiliki makna sebagai wakil Allah.

Pendapat yang beredar selama ini, gelar Raja Keraton harus dijabat oleh laki-laki karena hal itu sesuai dengan tradisi kepemimpinan dalam agama Islam.

Penghageng Tepas Keraton KRT Yuda Hadiningrat mengatakan ada perbaikan salah satu poin dalam Sabda Raja tersebut.

Sementara itu, abdi dalem keraton Raden Wedono Ngabdul Zada' yang mengikuti prosesi tersebut mengatakan sabda raja kali ini berisi pergantian nama Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, menjadi GKR Mangkubumi.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement