REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemilihan umum Inggris berlangsung ketat antara partai Konservatif dan partai Buruh, Kamis (7/5). Pemilu kali ini diprediksi menghasilkan suara yang tak berbeda jauh.
Pemilih telah memadati tempat pemilihan suara sejak TPS dibuka pukul 07.00 pagi waktu setempat pada Kamis. Ada sekitar 50 ribu TPS di seluruh penjuru Inggris. TPS akan ditutup pada 22.00 waktu setempat.
Pemilih harus menjatuhkan pilihan untuk menentukan 650 anggota parlemen. Sekitar 50 juta penduduk terdaftar dalam daftar pemilih. Beberapa wilayah juga memilih wali kota seperti Bedford, Copeland, Leicester, Mansfield, Middlesbrough dan Torbay.
Pemilu kali ini menyediakan layanan pemberian suara secara online untuk pertama kalinya. Namun, sebagian besar warga mendatangi TPS yang berlokasi di sekolah, pusat komunitas, gedung pertemuan, juga tempat umum lainnya.
Hasil akhir akan diumumkan pada Jumat (8/5) sore waktu setempat. Meski partai Konservatif Perdana Menteri inkumben David Cameron dan partai Buruh Ed Miliband diramalkan mendapat suara tertinggi, pemilih juga menyebar suara ke partai lain.
Misalnya, partai Nasional Skotlandia yang mendominasi di perbatasan utara dan partai Independen United Kingdom yang didukung para antiimigran. UKIP juga diramalkan akan mendapat banyak kursi.
AP/Lida Puspaningtyas