Jumat 08 May 2015 10:45 WIB

Waketum Demokrat: Pemilihan dengan Aklamasi Sah Saja

Rep: c26/ Red: Bilal Ramadhan
Penasihat Fraksi Partai Demokrat DPR Agus Hermanto (kanan).
Foto: Antara
Penasihat Fraksi Partai Demokrat DPR Agus Hermanto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres Partai Demokrat akan berlangsung pada 11-13 Mei mendatang. Susilo Bambang Yudhoyono menjadi kandidat terkuat yang akan memperebutkan kursi ketua umum. Bahkan kemungkinan aklamasi juga terbuka lebar.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Hermanto mengatakan aklamasi merupakan proses demokrasi yang hakiki. Hal ini diutarakannya menanggapi sebagian kalangan yang menganggap aklamasi menciderai demokrasi partai.

"Saya perlu luruskan, aklamasi adalah proses demokrasi yang hakiki," katanya saat dihubungi Republika, Kamis (7/5).

Menurutnya, aklamasi juga merupakan salah satu urutan demokrasi dalam musyawarah. Sebab tujuannya adalah untuk mencapai kata mufakat dari seluruh kader. Ia menyebut urutannya adalah jika dalam proses pencalonan tidak mendapat kata setuju, maka perlu diadakan voting yang disebut sebagai aklamasi.

Ini diungkapkannya sebagai bentuk upaya mencari kesepakatan di antara semua pemilik hak suara. Namun, Wakil Ketua DPR RI ini tidak menyebutkan kemungkinan aklamasi di kongres mendatang. Walaupun dukungan untuk SBY diklaimnya sudah mencapai lebih dari 90 persen.

Jika nantinya ada aklamasi, ia juga menyebutkan tidak akan ada konflik karena kongres akan dijalankan secara transparan. Partai Demokrat akan menyelenggarakan kongresnya di Surabaya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement