REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy menyatakan partainya tidak ingin ketinggalan momentum pemilihan kepala daerah dan segera akan islah (berdamai).
"Kita juga akan menuju ke sana (islah). Kita tidak ingin ketinggalan momentum pilkada di seluruh Indonesia," ujar Ketua Pemenangan Pemilu DPP PPP kubu Romahurmuziy, Amir Uskara yang ditemui di peluncuran program Jaring OJK, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin.
Dia mengatakan, PPP yang dalam Undang Undang Pemilu serta Peraturan Komisi Pemilu Umum (PKPU) diancam tidak bisa mengikuti Pilkada 2015 karena terjadi dualisme kepemimpinan, disebutnya segera akan berakhir.
Amir Uskara menjelaskan, kisruh yang terjadi di tubuh partainya atau dualisme kepemimpinan itu bukan antara kubu Romahurmuziy atau kubu Djan Faridz, melainkan hanya pada kubu Suryadharma Ali (SDA).
Anggota DPR-RI itu juga mengaku jika sebagian orang di partainya telah salah persepsi dengan dualisme kepemimpinan itu. Menurutnya, partainya tidak pernah mengakui kepemimpinan kubu Djan Faridz yang ada adalah kubu Suryadharma Ali atau hasil Muktamar Bandung 2009 serta Muktamar Surabaya 2014.
"Ini yang banyak disalah persepsikan oleh orang-orang di partai yang kemudian membentuk persepsi secara luas dikalangan masyarakat. Yang berselisih paham itu kan kita dikubu Romi sama kubu SDA, bukannya Djan Faridz," katanya.
Saat disinggung mengenai peluang PPP dalam pemilihan kepala daerah akhir tahun ini, dirinya sangat optimistis jika partainya itu bisa ikut ambil bagian karena proses islah sementara berlangsung.
"Doakan saja, kita juga tidak ingin seperti ini. Prosesnya sedang berjalan dan tidak lama lagi, kita pasti bisa ikut Pilkada," ujarnya.
Amir Uskara yang disebut-sebut akan maju pada Pilkada Kabupaten Gowa itu enggan menjelaskan secara rinci proses islah yang sedang dilakukan oleh partainya tersebut.