REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Etnis Sunda yang menetap di Makassar, Sulawesi Selatan, sebagian besar terlibat dalam usaha yang bergerak di bidang kuliner.
"Ada lebih dari 2 ribu orang etnis Sunda di Makassar, dan lebih dari 80 persen bergerak dalam bidang usaha kuliner," kata Ketua Pelaksana Festival Makassar Sundanesse kedua yang sekaligus pengurus Forum Sunda Ngumbara Sulawesi Selatan dan Barat, Rachmat Gunadi, di Makassar, Ahad (17/5).
Banyaknya etnis Sunda yang bergerak di bidang kuliner, kata dia, salah satunya karena kuliner Sunda cukup digemari oleh warga Makassar. "Kalau makanan Sunda pedas dan manis, pedasnya cocok dengan selera orang Makassar, tetapi manisnya agak dikurangi karena orang Makassar lebih suka asin," kata Rachmat.
Beberapa jenis kuliner Sunda yang populer di Makassar, menurut dia, antara lain Batagor, Bubur Ayam, Karedok, Cirok, dan Timbel.
Animo warga Kota Makassar yang tinggi terhadap kuliner Sunda juga terlihat dalam Festival Makassar Sundanesse yang menyajikan ragam kuliner dan budaya Sunda.
Menurut salah seorang staf stan makanan Resto Bakul Bambu, Tono, pada hari pertama pelaksanaan festival (Sabtu, 16/5) pihaknya mampu menjual sekitar 500 porsi makanan. "Yang paling banyak laku adalah Karedok dan Ayam Goreng," ujarnya.
Sementara pihak pelaksana, Rachmat mengatakan pihaknya menargetkan jumlah pengunjung sebanyak-banyaknya dalam dua hari pelaksanaan acara ini. "Tahun lalu festival ini dikunjungi sekitar 2 ribu orang, kami berharap tahun ini jumlah pengunjung akan jauh lebih besar," katanya.
Festival Makassar Sundanesse ini juga dirangkaikan dengan pelantikan dan deklarasi Forum Sunda Ngumbara Sulawesi Selatan dan Barat. Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.