Rabu 20 May 2015 05:14 WIB

Kisah Imam Bosnia, Muslim Pertama Peraih Gelar Master di Universitas Katolik

Imam Bosnia, Abdullah Polovina.
Foto: seattletimes
Imam Bosnia, Abdullah Polovina.

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Seorang imam Muslim masuk ke sebuah universitas Katolik. Kisah itu terjadi pada Abdullah Polovina. Pemimpin jemaat muslim Bosnia di Portland itu bahkan menjadi Muslim pertama yang meraih gelar Master di Universitas Kristen.

Ulama 41 tahun baru saja menyelesaikan gelar master di Seattle University School of Theology dan Ministry. Menurutnya, langkah dirinya menimba ilmu di sekolah Kristen, sekaligus ingin menunjukkan wajah Islam yang sebenarnya.

"Aku sedang mencari tempat untuk diterima sebagai diriku sendiri, dan tetap menjadi seorang Islam yang sebenarnya, meskipun saya bukan pengikut terbaik," kata Polovina, dilansir Seattle Times, Selasa (19/5).

Polovina tinggal dan bekerja di Seattle sebagai imam, atau pemimpin agama Muslim untuk lebih dari satu dekade sebelum pindah ke Portland pada 2013. Di sana, ia memimpin Muslim Bosnia untuk urusan Pendidikan dan Kebudayaan.

Polovina pertama kali berhubungan dengan Seattle University melalui peristiwa dialog antaragama yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi Jesuit Katolik. Polovina dikenal sebagai sosok yang menghargai pendidikan, dan ingin mengejar gelar sarjana guna meningkatkan kepemimpinannya.

Menurutnya, mempelajari Alkitab dengan siswa lain yang beragama Kristen, terasa tidak nyaman pada awalnya. Tapi dia cepat adapptasi dengan lingkungan, dan kemudian berbagi perspektif tentang Islam. Ada banyak kesamaan antara Islam dan Kristen, kata dia, dari nilai-nilai moral, serta sejumlah tokoh-tokoh Islam yang diakui sebagai kunci peradaban dunia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement