REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Wali Kota Kupang Jonas Salean mengimbau masyarakat di wilayahnya untuk mewaspadai adanya beras sintetis dan mengecek secara seksama sebelum membeli beras. Jonas juga sudah memerintahkan jajarannya melakukan operasi pemusnahan beras sintetis untuk mengantisipasi peredaran di daerah itu.
"Saya sudah meminta dinas teknis lakukan operasi di pasar dan swalayan untuk mengantisipasi peredaraannya di daerah ini," kata Jonas di Kupang, Rabu (20/5), menjawab langkah konkret pemerintah mengantisipasi peredaran beras sintetis di wilayah Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
Menurut dia, beras berbahan sintetis itu jika beredar, akan memberi dampak buruk bagi masyarakat yang mengonsumsinya.
Oleh karena itu, sebagai pemerintah penting melakukan upaya antisipasi agar tidak terjadi dampak buruk atas beredar beras sintetis di daerah itu. "Jika ditemukan dan terbukti sintetis sudah saya perintahkan staf untuk amankan dan diproses hukum pemiliknya," kata Jonas.
Mantan Sekretaris Daerah Kota Kupang itu, mengatakan Kota Kupang adalah kota berkarakter jasa dan niaga. Oleh karena itu, katanya, kota setempat terbuka dengan masuk keluarnya barang. termasuk beras.
Untuk itu, katanya, hal penting dilakukan pengawasan dan operasi pasar, agar beras yang masuk dan beredar di pasaran benar-benar beras yang bermutu baik untuk kesehatan manusia.
Secara kelembagaan, Pemerintah Kota Kupang segera memberikan imbauan kepada seluruh warga daerah itu agar mewaspadai peredaran beras itu dengan melakukan pengecakan secara saksama sebelum membeli beras.
"Warga sebelum membeli beras agar periksa dengan seksama berasnya, sehingga tidak terjebak dengan kemungkinan penjualan beras sintetis di daerah ini," katanya.
Kepada warga, Jonas meminta untuk segera melaporkan temuan penjualan dan peredaran beras sintetis di pasaran kepada aparat, untuk segera ditindak sesuai aturan. "Saya minta untuk segera melaporkannya kepada aparat jika ditemukan ada beras sintetis di lapangan," katanya.